Harus
kuakui, memiliki rumah yang bagus dan cantik itu penting. Banyak hal yang
menjadi alasannya. Rumah yang indah menjadikan mata kita tak pernah lepas untuk
memandangnya. Rumah yang indah pula yang membuat kita nyaman ketika kita
menghuninya.
Indah
bukan berarti rapi. Kadang keindahan justru muncul dari yang kecil dan sederhana,
mungil tapi tampak asri dan lain sebagainya. Setiap orang tentu memiliki
definisinya masing-masing.
Dua-tiga
bulan aku merasa terlenakan dengan rumah baru bernama tumblr (sampai di sini kau pasti tahu apa yang kumaksud rumah).
Tampilannya bagus, enak dipandang meskipun kita isikan dengan tulisan-tulisan
panjang macam cerpen yang bisa habis sampai 7-8 halaman. Melalui rumah baru
itu, aku bermaksud untuk membuat semacam portofolio (ragu dengan istilahnya)
dari tulisan-tulisan berupa cerita yang pernah kubuat. Mencoba mengisinya
dengan sesuatu yang ‘penting-penting’ saja.
Penting-penting’
saja-lah yang menjadi masalah bagi rumah baruku.
Sebelumnya
tidak seperti itu. Aku akan menulis jika ingin menulis. Aku tidak akan menulis
jika sedang tidak ingin menulis. Tak pernah begitu terpikirkan apakah itu akan
penting dibaca orang lain atau tidak.
Sebelumnya
aku tidak pernah bergantung apa-apa dalam hal menulis sesuatu. Menulis, menulis
saja.
Setelah
kupikir-kupikir, akhir-akhir ini justru kebalikannya. Ketika aku hendak ingin
menulis, lalu bertanya kepada diri, apakah topik ini akan penting untuk orang
lain baca? Aku jadi urung menulis. Aku menundanya, menunda lagi, hingga ketika
sadar, keinginan menulis yang sempat muncul menjadi luntur kembali. Hal itu
karena sebuah keinginan satu hal, mengisi rumah baru dengan hal-hal yang
penting saja.
Aku
memang punya rumah baru, tapi aku tak pernah mengisi perabotannya.
Aku
memang punya tumblr baru, tapi aku tak pernah menulis sesuatu untuk mengisinya.
Lupa
mengisi perabotannya.
***
*Mulai
malam ini, kupikir akan kucoba lagi merawat kembali rumah lamaku
(irkhammaulana-nur-hilal.blogspot.com)
Tempat
dimana aku bisa mencorat-coret tembok-temboknya ketika aku ingin melakukannya.
Jika ada
tempat yang menerimamu, bukankah rasanya tenang untuk mencoba sesuatu yang mustahil.
Pooch-san
0 komentar:
Posting Komentar